Hutan Desa Pemandang Rohul Diduga Diperjualbelikan
Kades 'Kabur' Saat Didatangi Puluhan Wartawan, Ketua APTMR: Akan Kami Laporkan ke Kejati
Beranda / Kupas Kasus /
Rohul, www.radaroke.com - Puluhan wartawan dari berbagai media mendatangi Kantor Kepala Desa Pemandang Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rohul pada Jumat (25/10/2024) sekira pukul 10.30 WIB.
Kedatangan para awak media ini bukan tak beralasan, mereka ingin mengkonfirmasi terkait adanya dugaan jual beli dan temuan surat tanah di atas lahan Hutan Desa Pemandang yang ditandatangani Kepala Desa (Kades).
Kades 'Kabur'
Saat dikonfirmasi Kades Pemandang Nico Afriza, tidak berada di kantornya dan terkesan menghindar dari para awak media, dihubungi melalui panggilan selulernya tidak aktif.
Hanya Sekretaris Desa Meri Andayani didampingi Ketua BPD Ramlan Pemandang yang menyambut serta menjawab pertanyaan dari para wartawan.
Ditanyakan bagaimana bisa terbit surat tanah di Lahan Hutan Desa, Sekretaris Desa Pemandang, Meri Andayani kepada para awak media yang hadir menyampaikan dirinya tidak memahami tentang bagaimana asal-usul surat tanah tersebut.
"Saya tidak mengetahui dan memahami bagaimana asal usul surat tanah yang dibuat di atas Lahan Hutan Desa Pemandang, ada yang dibuat dari luar kantor dan Kades hanya tinggal menandatangani saja," jawabnya.
Sungguh dirasa aneh, jika seorang Sekdes tidak mengetahui apa-apa terkait administrasi desa, walau dirinya mengaku baru bekerja dan diangkat sebagai Sekdes, akan tetapi di tangannyalah administrasi desa berjalan.
Tak Tahu Kapan Dijual
Di tempat yang sama Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Suhrizal mengatakan, pengelolaan terhadap Hutan Desa Pemandang memang seyogyanya menjadi tanggung jawab Pengurus dan Anggota LPHD Pemandang, akan tetapi banyak kelemahan yang membuat tidak maksimalnya pengawasan yang berujung kepada terjadi jual beli lahan tersebut.
"Kami tidak bisa berbuat banyak, dan kemampuan kami sebagai Pengelola Hutan Desa Pemandang sangat terbatas, kami juga tidak mengetahui kapan lahan tersebut diperjualbelikan, tahu-tahu lahan sudah dibuka," ungkapnya.
Suhrizal juga menjelaskan bahwa, saat ini Lahan Hutan Desa Pemandang sudah hampir 50 porsen dari 8000 hektar lebih lahan tersebut dibuka oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
"Untuk mengantisipasi penggarapan dan jual beli Hutan Desa Pemandang, kami sudah menyurati Kepala Desa, Camat dan Aparat Penegak Hukum di Rohul, bahkan kami juga sudah memasang tapal batas dan melakukan peningkatan pengelolaan hutan desa melalui program reboisasi, akan tetapi semua itu tidak diindahkan oleh para oknum tersebut," tukasnya.
Akan Dilaporkan ke Kejati
Terpisah, Ketua Aliansi Pejuang Tanah Melayu Riau (APTMR) Alex Cowboy sangat menyayangkan dan mengecam keras terhadap kasus yang menimpa lahan LPHD (Lembaga Pengelolaan Hutan Desa) Desa Pemandang yang mana lahan tersebut diberikan hak pengelolaannya oleh kementerian di tahun 2017 tapi sekarang sebagian lahan tersebut diduga dicaplok oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Kuat dugaan Pemerintah Desa Pemandang terlibat dalam hal menerbitkan surat tanah di lahan tersebut, dan ini jelas-elas melanggar hukum," ucapnya.
Lanjut Alex, ketika kami pertanyakan terkait arsip pihak desa mengatakan tidak pernah ada di kantor desa.
"Ini akan kami laporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) terutama Kejati Riau untuk memeriksa dan memanggil aparat desa pemandang, kami ingin mereka yang terlibat ditindak tegas tanpa tebang pilih," tambahnya.
"Kami akan terus menyuarakan ini kepada APH supaya jangan lagi berlanjut terus dan menjadi penghasilan yang haram bagi oknum - oknum yang memperkaya diri sendiri," pungkasnya.
Dari hasil penelusuran dan pengecekan ke lokasi oleh tim media, di dapati sebagian besar dari lahan Hutan Desa Pemandang terbakar atau dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Terpantau di lapangan lahan yang sudah di pasangi tapal batas dan yang sudah reboisasi juga habis dimakan api.
Saat awak media mendatangi lokasi, tampak seorang pekerja tengah duduk menatap kepulan asap dari lahan yang terbakar.
"Kami cuma pekerja pak, tak tau kapan terbakarnya, " papar Ucok yang mengaku pekerja berasal dari Medan itu.
(Tim Media Investigasi)
TOPIK TERKAIT
BACA JUGA
JANGAN LEWATKAN
Ungkap Kasus Tipikor Tambak Udang, GMNI Bengkalis Apresiasi Kinerja Kejari
Bengkalis, www.radaroke.com : Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional IndonesiaDuel Panas Curva dan Circle-G di Laga PSPS Pekanbaru vs Sriwijaya FC
DERBY panas dua klub Sumatera di Liga 2 Indonesia antara PSPS Pekanbaru vs Sriwijaya FC akanKPU Riau Distribusikan Surat Suara ke Daerah, Ketua: 4 Kabupaten Sudah Terima Surat Suara
Pekanbaru, www.radaroke.com - KPU Riau terus gesa distribusi logistik Pemilihan Tahun 2024 di3 Perguruan Tinggi di Riau, Sukses Gelar Internalisasi Strategi Pengembangan Inovasi dan Kemitraan Berbasis Potensi Daerah
Pekanbaru, www.radaroke.com - Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Provinsi Riau yang terdiriTingkatkan Kesadaran Masyarakat, Dirlantas Polda Riau Himbau Masyarakat Tertib Berlalu Lintas & Bijak Bermedsos
Pekanbaru, www.radaroke.com - Operasi Zebra Lancang Kuning 2024 dalam rangka cipta kondisi, TIMKonsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Riau Sukses Taja Kegiatan Internalisasi Strategi Pengembangan Inovasi dan Kemitraan Berbasis Potensi Daerah
Pekanbaru, www.radaroke.com - Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Provinsi Riau yang terdiri
Komentar Via Facebook :