Rancang Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran
Dosen Bahasa Indonesia UIR Berikan Pelatihan di Dumai
Beranda / Daerah / Dumai
Dumai: Peningkatan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penilaian portofolio dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu dilakukan.
Berdasarkan survei yang dilakukan di lokasi mitra ditemukan bahwa terjadi persepsi yang berbeda.
Persepsi tersebut tentang penilaian portofolio yang sesuai dengan konsep dan prosedur yang tepat dan benar.
Demikian disampaikan esi Sukenti, S.Pd.,M.Ed Pemateri dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UIR pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat) di SMA Negeri 2 Dumai Timur Kota Dumai Putri Tujuh Dumai Timur.
Desi memaparkan, sasaran dari program ini adalah kelompok masyarakat yang produktif secara ekonomis.
Sedangkan sasaran mitra kelompok masyarakat produktif ditujukan kepada guru-guru SMA Negeri 2 Dumai.
"Secara menyeluruh pandangan dari beberapa orang guru bahwa penilaian portofolio hanyalah berisi kumpulan-kumpulan hasil kerja peserta didik saja dan dokumen lainnya berupa produk dan hasil kerja peserta didik," paparnya.
Menurut Desi, untuk itu pengusul akan menguraikan satu per satu program kemitraan itu, diantaranya:
(1) kurangnya pengetahuan guru dalam merancang penilaian portofolio dalam pembelajaran bahasa Indonesia termasuk menentukan indikator pembelajaran dan rubrik penilaiannya;
(2) kurangnya pemahaman guru dalam menyusun penilaian portofolio pada materi-materi yang disajikan dalam setiap semesternya; dan
(3) tidak adanya program pelatihan dan pendampingan yang full time dalam merancang dan melaksanakan penilaian portofolio berdasarkan materi pembelajaran bahasa Indonesia.
"Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru bahasa Indonesia menjelaskan bahwa jenis penilaian yang dilakukan selama ini cenderung kepada penilaian tes tertulis dan penilaian kinerja saja," tutur Desi.
Sehingga sambungnya, penilaian portofolio hanyalah berupa kumpulan hasil kerja peserta didik.
Data yang diperoleh menunjukkan 70% bahwa guru-guru jarang menggunakan bentuk penilaian portofolio dalam pembelajaran.
"Penilaian portofolio merupakan bagian dari penilaian autentik. Penilaian ini penting dipahami oleh guru dalam melakukan proses penilaian secara objektif dan terukur,"
paparnya.
Penilaian portofolio kata Desi, bukan saja berisikan dokumen atau pun pengumpulan-pengumpulan hasil kerja peserta didik dalam belajar.
"Namun berisikan pencatatan penilaian aktivitas pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik dan dilakukan secara langsung oleh peserta didik berdasarkan prosedur yang telah dipersiapkan oleh guru," katanya Jumat, 9 September 2022 di Kota Dumai.
Penilaian portofolio ini kata Desi, lebih difokuskan kepada pembelajaran di SMA yakni materi teks negosiasi.
"Fokus dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah Bagaimana mendesain penilaian portofolio dalam pembelajaran menulis teks ekslanasi pada tingkatan SMA Negeri 2 Kota Dumai," jelasnya.
Desi memaparkan, kegiatan ini diperkuat dengan pemaparan materi tentang merancang cara menilai dengan penilaian portofolio dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
"Hal lain juga dilakukan dengan melakukan observasi dan tes tertulis untuk mengetahui pengalaman guru dalam pemahaman mereka tentang penilaian portofolio tersebut," paparnya.
Desi menyebutkan, topik-topik yang dijelaskan adalah:
1. Kapan dilakukan penilaian portofolio
2. Bagaimana melakukan penilaian portofolio
3. Bagaimana bentuk materi yang diberikan pada penilaian ini?
4. Apakah sulit melakukan kegiatan penilaian portofolio dalam pembelajaan?
5. Bagaimana cara guru selama ini melakukan penilaian portofolio?
"Berdasarkan masalah yang dikemukakan ini dapat diidentifikasi persoalan dan hambatan guru dalam memahami penilaian ini dalam pembelajaran bahasa Indonesia," terangnya.
Maka dengan memberikan materi yang bersifat aplikatif ini akan memberikan solusi bagi guru-guru.
Menurut Desi, penilaian portofolio tidak hanya pengumpulan tugas-tugas, pengumpulan produk dan lain-lain.
Namun berupa pemberikan tugas yang terstuktur dengan menggunakan model portofolio yang lengkap dengan materi dan tugas-tugas yang akan dilakukan oleh peserta didik dalam penyelesaiannya diberi batas waktu tertentu.
"Selama proses penyelesaian guru selalu melakukan proses pendampingan terhadap pemelajar itu sendiri dan memberikan umpan balik dan penilaian untuk menstimulasi semangat belajar mereka untuk menyelesaikan masalah yang diberikan," sebutnya.
Berdasarkan hasil diskusi dengan guru-guru bahasa Indonesia diantara materi yang tepat digunakan adalah materi teks deskripsi, menulis puisi rakyat, dan menulis teks prosedur.
"Penilaian dengan menggunakan portofolio sama sekali tidak menyalahi prinsip pokok penilaian hasil belajar. Sebab dalam mencari keabsahan data dan informasi yang akurat, bagi guru diperlukan ketelitian, kesabaran, kreatifitas, kemahiran, dan profesional dalam bidangnya. Penilaian dengan portofolio tidak dapat dilakukan hanya dalam satu kali saja, mungkin berulang-ulang bahkan terus menerus hingga memperolah data yang lengkap dalam memberikan informasi hasil belajar yang akurat," ungkapnya.
Desi menyebutkan, sebagai suatu acuan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian portofolio seharusnya memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut.
(1) Merumuskan tujuan yang jelas, artinya siapa dan untuk apa portofolio dibuat dan dilakukan;
(2) Hasil belajar, artinya diupayakan meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, produk, penalaran, dan sikap;
(3) Penekanan peristiwa, artinya berhubungan dengan perubahan-perubahan kinerja dalam kurung waktu tertentu;
(4) Alokasi waktu yang diperlukan, artinya menyangkut pembagian waktu yang sebenarnya diperlukan untuk melaksanakan portofolio;
(5) Sifat peristiwa, artinya dalam bentuk apa informasi akan diperoleh;
(6) Menentukan kriteria penilaian yang jelas, artinya kriteria penilaian ditentukan bersama-sama oleh guru dan siswa
(7) Dari uraian di atas, maka prosedur pelaksanaan penilaian portofolio secara ringkas adalah menetapkan tujuan umum penggunaan portofolio dengan mendasarkan pada tujuan khusus pembelajaran.
"Menentukan tujuan portofolio bagi setiap siswa secara individual untuk melihat perkembangan masing-masing, menentukan isi portofolio sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Menentukan dimana portofolio akan dilaksanakan dan melakukan tehnik diskusi dalam interaksinya, menentukan kriteria penilaian yang jelas dan objektif, mengakhiri penilaian dalam bentuk nilai akhir dan pernyataan-pernyataan kualitatif berdasarkan atas kriteria yang sudah disepakati bersama antara guru dengan siswa," paparnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh pengusul ternyata masih belum optimal pemahaman pendidik dalam mengembangkan penilaian portofolio dengan benar dan masih memiliki pemahaman yang lama.
"Penilaian portofolio hanya berisikan pengumpulan hasil kerja peserta didik dan di dokumentasikan," sebutnya.
Menurut Desi ada 3 program yang akan diberikan dan ditawarkan kepada mitra sekolah adalah:
(a) mengajarkan cara mendesain penilaian portofolio dalam pembelajaran bahasa Indonesia;
(b). mengajarkan membuat indikator penilaian portofolio;
(c). mengajarkan membuat rubrik dan deskripsi penilaian portofolio dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
TOPIK TERKAIT
BACA JUGA
JANGAN LEWATKAN
Pengembangan Jaringan Perumdam Tirta Siak Didukung REI Riau
Pekanbaru, www.radaroke.com - Pengembangan jaringan tersebut bertujuan memberikan akses air bersihDirektur PJC Rohil Terima Mandat Bentuk PJS Rohil
Pekanbaru: Bertempat di Cafe Reyu Jalan Arifin Ahmad, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Dewan PimpinanCMMI Apresiasi Pengamanan KTT G20
Jakarta: Pelaksanaan KTT G20 di Bali semakin dekat. Segala persiapan telah mencapai 75 %.Indonesia Targetkan Sampah Plastik Laut Berkurang 70%
Jakarta: Indonesia menargetkan mengurangi pembuangan sampah plastik ke laut hingga 70 persen padaAPJII Kerahkan Tim Ahli Dukung Keamanan Siber KTT G20
Jakarta: Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad ArifIni Trik Mudah Menulis Berita
Pekanbaru: Menulis berita itu mudah. Demikian disampaikan Abdul Kadir, S.Pd., M.Pd., M.I.Kom
Komentar Via Facebook :