
Himpunan Mahasiswa Rokan Hulu - Riau Sa’yan Maskuron saat menggelar aksi. Foto: Ist
Tiga Bulan Jembatan Sungai Rokan Dibiarkan, Himpunan Mahasiswa Rohul Bakal Geruduk DPRD Riau
Beranda / Kupas Kasus /
Pekanbaru, www.radaroke.com – Pj Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Rokan Hulu - Riau Sa’yan Maskuron menilai Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Riau telah gagal dalam menjalankan fungsinya sebagai penyambung aspirasi rakyat.
Pasalnya, tiga bulan telah berlalu, jembatan Sungai Rokan di Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu yang ambruk akibat tingginya curah hujan pada minggu terakhir November 2024 lalu dibiarkan merana tanpa ada tindaklanjut.
Menurut Sa’yan Maskuron, Pemerintah Provinsi Riau dan DPRD Riau, khususnya Komisi 2 yang bertanggungjawab atas pembangunan infrastruktur tidak memiliki nurani dalam melihat persoalan masyarakat.
"Jembatan ini adalah akses utama yang menghubungkan ibu kota Kabupaten Rokan Hulu, Pasir Pengaraian, dengan ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru. Anugerah konektivitas yang kini berubah menjadi ancaman dengan kemiringan 20 derajat dan penurunan 40-80 cm akibat tiang penyangga yang rusak," paparnya.
Sa'yan menilai, wakil rakyat di DPRD Riau dari Rohul telah lalai dalam menjalankan amanah yang diberikan.
"Komisi 2, yang dipimpin Adam Syafaat, bersama Hardi Chandra sebagai Wakil Ketua, serta anggota Evi Juliana dan Hasby Asshodiqy—semuanya putra putri terbaik daerah Rokan Hulu—seharusnya menjadi pelopor dalam mengatasi krisis ini. Sayangnya, yang terlihat hanyalah kebisuan dan rapat-rapat tanpa hasil. Bahkan, Budiman Lubis, yang juga berakar dari Rokan Hulu, tampak lebih larut dalam agenda seremonial ketimbang memperjuangkan nasib daerahnya sendiri," cecarnya.
Harusnya sambung Sa'yan, wakil rakyat lebih peduli pada keresahan masyarakat. Sebab, jembatan Ujungbatu bukan sekadar infrastruktur; ia adalah denyut nadi kehidupan masyarakat Rokan Hulu.
"Ribuan warga menggantungkan harapan pada akses ini untuk pendidikan, kesehatan, dan roda ekonomi lokal. Kerusakan yang dibiarkan berlarut-larut telah memutus tali penghubung, menghambat distribusi barang, dan memperdalam jurang ketimpangan. Kami mempertanyakan: di mana fungsi pengawasan Komisi 2? Jika rapat dengar pendapat dengan Dinas PUPR pernah digelar, mengapa hasilnya nihil? Jika kunjungan kerja dilakukan, mengapa tidak ada jejak solusi yang terlihat?," tanyanya kesal.
Tiga bulan menurut Sa'yan adalah waktu yang terlalu lama untuk sebuah kelalaian yang berdampak begitu luas.
"Sebagai insan akademik, saya menilai ini bukan sekadar keteledoran, melainkan pengabaian terhadap mandat konstitusional. Pasal 33 UUD 1945 menegaskan bahwa pembangunan harus diarahkan untuk kemakmuran rakyat, dan infrastruktur adalah salah satu pilarnya. Namun, Komisi 2 tampak lebih nyaman berdiam di ruang berpendingin ketimbang turun ke lapangan mendengar keluh kesah rakyat Ujungbatu," cecarnya.
Ironi yang lebih dalam kata Sa'yan terletak pada fakta bahwa empat anggota Komisi 2 dan seorang pimpinan DPRD berasal dari Rokan Hulu—tanah yang mereka wakili.
"Namun, seolah mereka lupakan. Hardi Chandra pernah bersuara pada Desember 2024 menyerukan perbaikan, tetapi suara itu tenggelam tanpa aksi. Budiman Lubis, dengan posisinya yang strategis, juga gagal menunjukkan urgensi yang selayaknya dimiliki seorang wakil rakyat dari daerah terdampak, kata Sa'yan melalui keterangan tertulisnya yang diterima redaksi www.radaroke.com Rabu (24/2/25) sore.
Himpunan Mahasiswa Rokan Hulu - Riau tidak akan berdiam diri. Hingga jembatan yang menjadi akses masyarakat diperbaiki.
Berikut poin tuntutan yang ditujukan kepada DPRD Provinsi Riau, diantaranya:
Kesatu, Kami menuntut: pertama, Komisi 2 DPRD Riau segera menggelar sidak ke Ujungbatu dan mempublikasikan rencana perbaikan dalam waktu satu minggu ke depan.
Kedua, Pemerintah Provinsi Riau bersama DPRD mengalokasikan dana darurat dari APBD 2025 untuk memulai perbaikan secepatnya.
Ketiga, kami menyerukan transparansi penuh soal anggaran dan langkah kerja, agar rakyat tidak lagi dikecewakan oleh janji-janji hampa.
"Jika aspirasi ini tidak diindahkan, kami siap menggerakkan aksi massa sebagai wujud tanggung jawab moral mahasiswa terhadap rakyat Rokan Hulu," ancamnya.
Kepada DPRD Riau, khususnya Komisi 2, kami tegaskan: jabatan adalah amanah, bukan sekadar privilege untuk bersantai. Jembatan Ujungbatu adalah simbol harapan masyarakat—jangan biarkan ia runtuh bersama kepercayaan kami kepada Anda.
"Sebagai generasi intelektual, kami akan terus bersuara hingga keadilan dan kesejahteraan rakyat Rokan Hulu ditegakkan!," pungkasnya.
TOPIK TERKAIT
BACA JUGA
JANGAN LEWATKAN
Dukung Program Pemerintah, Apdesi Riau Bersama Polda Riau Kawal Penggunaan Dana Desa
Pekanbaru, www.radaroke.com - Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) ProvinsiBrimob Polda Riau Waqaf Al - Quran dan Perlengkapan Sholat ke Masjid
Pekanbaru, www.radaroke.com - Satuan Brimob Polda Riau mengelar kegiatan penyerahan waqaf Al QuranBerasal dari Desa Terpencil dan Berhasil Jadi Gubernur, Segini Harta Kekayaan Abdul Wahib
Pekanbaru, www.radaroke.com - Abdul Wahid berasal dari Desa terpencil yang susah untukPemdes Senderak Gelar Isra' Miraj Nabi Muhammad Sekaligus Sambut Bulan Ramadan
Bengkalis, www.radaroke.com - Pemerintah Desa Senderak Kecamatan Bengkalis Kabupaten BengkalisFGD KPU Pekanbaru Hasilkan 5 Catatan Penting, Ini Rinciannya
Pekanbaru, www.radaroke.com - Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Komisi PemilihanForum Jurnalis Pekanbaru Berbagi Kebahagiaan di Panti Asuhan Putra An-Nisa
Pekanbaru, www.radaroke.com - Menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi, Forum Jurnalis
Komentar Via Facebook :